Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Makhluk hidup pasti memiliki karakteristik masing-masing baik manusia, tumbuhan, dan hewan
Pernahkah kalian bertanya-tanya apa jadinya kalau makhluk hidup tidak diciptakan? Pastinya karena Tuhan menciptakan makhluk hidup karena suatu keajaiban dalam alam semesta ini. Kita wajib bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah menciptakan makhluk hidup serta alam semesta yang agung ini. Makhluk hidup sendiri merupakan ciptaan Tuhan yang merupakan pengisi alam semesta ini seperti manusia, hewan, serta tumbuhan. Makhluk secara bahasa artinya ciptaan yang artinya bahwa makhluk adalah suatu ciptaan yang diciptakan oleh Tuhan untuk mengisi alam semesta ini serta menyembah kepadanya. Makhluk sendiri dibagi menjadi 2 yaitu ; Makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Makhluk hidup sendiri adalah makhluk yang dapat hidup dan berinteraksi antarsesama makhluk hidup lainnya. Contohnya manusia, flora, fauna. Sedangkan makhluk tak hidup adalah kebalikan dari pengertian makhluk hidup. Contohnya yaitu bebatuan, udara, air, sinar matahari, dll. Makhluk hidup sendiri memiliki karakteristik atau ciri-ciri. Diantara ciri-ciri makhluk hidup antara lain.

Bernafas atau Membutuhkan Oksigen

Bernafas atau membutuhkan oksigen merupakan ciri-ciri utama makhluk hidup. Organ yang digunakan makhluk hidup itupun berbeda-beda. Ada yang menggunakan paru-paru, insang, dll. Manusia perlu oksigen untuk bernafas. Ikan yang hidup di air itu membutuhkan oksigen karena unsur dari air adalah H2O atau Hidrogen dan Oksigen. Selain mereka ada juga Tumbuhan yang secara garis besar tumbuhan memerlukan karbon dioksida pada siang hari sebagai bahan fotosintesis. Tetapi pada malam hari, tumbuhan membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Selain tumbuhan juga ada burung dan cacing tanah. Cacing tanah alat pernafasannya yakni kulitnya yang lembab juga perlu oksigen untuk bertahan hidup. Jadi, setiap makhluk hidup itu pasti memerlukan oksigen untuk bernafas.

Memerlukan Makanan dan Minuman

Makhluk hidup memerlukan makanan dan minuman untuk bertahan hidup. Makanan yang dibutuhkan pun berbeda-beda dan bermacam-macam. Untuk hewan ada istilah hewan herbivora yakni pemakan tumbuh-tumbuhan seperti kambing, sapi, domba, kerbau, belalang, dll. Ada karnivora yakni pemakan daging seperti harimau, singa, serigala, hiu, paus, elang, dll. Serta ada omnivora yakni pemakan keduanya (daging dan tetumbuhan) seperti ayam, itik, sejenis unggas, musang, dll. Untuk tumbuhan memakan dari zat kimia dari proses fotosintesis. Itu secara garis besar tumbuhan memerlukan makan dari proses fotosintesis. Tetapi ada juga tumbuhan karnivora yakni tumbuhan yang memperoleh makanan bukan dari proses fotosintesis melainkan memakan serangga dan hewan kecil lainnya. Contohnya adalah tanaman venus (Dionaea Muscipula), tumbuhan kantong semar (Nepenthes), tanaman lili kobra (Darlingtonia Californica), dan banyak lagi yang lainnya.
Makhluk hidup juga harus memerlukan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya.
Makhluk hidup juga harus memerlukan nutrisi untuk kelangsungan hidupnya.
(Sumber : spyderonlines.com)

Membutuhkan Habitat atau Tempat Tinggal

Selain memerlukan oksigen dan makanan minuman, makhluk hidup juga memerlukan habitat atau tempat tinggal. Manusia memerlukan tempat tinggal untuk istirahat yang disebut rumah. Hewan juga memerlukan habitat. Ikan dan hewan air habitatnya di sungai, laut, danau. Burung tempat tinggalnya di sarangnya di atas pohon. Harimau, singa, serigala habitatnya di hutan. Lebah, semut juga ada sarangnya. Tumbuhan juga ada habitatnya masing-masing. Seperti tanaman paku tanduk rusa atau Platycerium yang hidupnya menempel pada pohon besar. Tanaman sirih habitatnya ialah sesuatu yang tegak seperti pohon untuk tempat merambat batang sirih. Dan juga eceng gondok (Eichhornia Crassipes), teratai (Nymphaea), dan ganggang rantai (Hydrilla Verticillata) yang hidup di air. Itu semua tidak sembarang tempat untuk dijadikan tempat tinggalnya karena fungsi dari tempat tinggalnya tersebut adalah untuk melindungi dirinya dari musuh atau pengganggu selain itu sebagai tempat nyaman.
Tanaman Tanduk Rusa membutuhkan tempat untuk menempelkan tubuhnya.
(Sumber : faunadanflora.com)

Tumbuh dan Berkembang

Selain itu, makhluk hidup juga memiliki siklus hidup. Mulai dari kecil sampai dia besar. Mulai dilahirkan sampai ia mati merupakan ciri-ciri makhluk hidup. Seperti contoh kupu-kupu mulai dari telur - ulat/larva - kepompong - kupu-kupu muda - kupu-kupu dewasa dan kupu-kupu dewasa juga akan bertelur dan mengulangi kejadian itu berulang-ulang yang dinamakan siklus hidup atau dalam bahasa biologi disebut metamorfosis. Siklus hidup katak mulai dari telur - berudu/cebong - berudu berkaki - katak muda - katak dewasa. Katak tersebut akan bertelur lagi dan proses siklus itu berulang-ulang. Untuk tumbuhan, siklus hidup tumbuhan paku dan tumbuhan lumut tak jauh beda dan hanya berbeda sedikit. Tujuan makhluk hidup bermetamorfosis ialah untuk melestarikan keturunannya agar jenis makhluk hidup tersebut tidak punah. Makhluk hidup tidak ingin jenisnya punah.
Siklus hidup kupu-kupu mulai dari telur sampai kupu-kupu dewasa.
(Sumber : hamidah211112.blogspot.com)

Berkembang Biak

Seperti di atas bahwa makhluk hidup memiliki ciri-ciri yakni berkembang biak. Tujuannya untuk melestarikan jenisnya agar makhluk hidup tidak punah. Dari segi cara berkembang biak pada setiap makhluk berbeda. Ada yang melahirkan, bertelur, dan melahirkan-bertelur. Dan hewan ada yang menyusui dan ada yang bukan. Manusia termasuk jenis menyusui dan melahirkan. Diantara makhluk lainnya ada hewan. Contoh hewan yang bertelur atau ovipar adalah sejenis unggas (ayam, bebek, angsa, burung), ikan, katak, kura-kura, sebagian reptil, dan sebagian serangga. Hewan yang melahirkan atau vivipar yakni kambing, sapi, kerbau, dsb. Hewan vivipar disebut hewan menyusui atau mamalia. Ciri-ciri fisik hewan vivipar yaitu memiliki daun telinga, mempunyai kelenjar susu, serta tubuh ditutupi bulu. Ciri-ciri fisik hewan ovipar kebalikan dari ciri-ciri fisik hewan vivipar. Ada juga hewan ovovivipar yakni hewan yang melahirkan dan bertelur. Contohnya yaitu ikan hiu, ikan pari, ular, kadal, dsb. Selain ketiga cara, ada hewan yang berkembang biak dengan cara lain yakni membelah diri (fragmentasi) seperti cacing pipih. Selain itu ada juga pembelahan biner, budding pada hydra, serta partenogenesis pada lebah madu.
Lebah madu secara partenogenesis
Lebah madu salah satu hewan yang berkembangbiak dengan cara Partenogenesis.
(Sumber : commons.wikimedia.org)
Selain perkembangbiakan pada hewan, ada juga perkembangbiakan pada tumbuhan. Perkembangbiakan pada tumbuhan ada 2 yaitu generatif dan vegetatif. Pada generatif, ada yang dinamakan proses penyerbukan yang mana proses ini terjadi pada benang sari dan putik. Selanjutnya yakni proses pembuahan pada putik. Selain generatif, ada juga vegetatif. Diantaranya ada vegetatif alami dan buatan. Vegetatif alami contohnya adalah umbi lapis pada bawang merah (Allium cepa). Selain umbi lapis ada Rhizoma pada jahe, temulawak (Curcuma Xanthorrhiza), alang-alang (Imperata Cylindrica), dan kunyit. Ada juga Stolon atau geragih pada arbei, daun kaki kuda (Centela asiatica) dan stroberi, ada Tunas pada pohon pisang, ada umbi batang pada ubi jalar dan kentang (Solanum tuberosum), dan ada kuncup adventif daun pada cocor bebek (Bryophyllum pinnatum). Ada juga perkembangbiakan vegetatif buatan seperti mencangkok pada mangga (Mangifera indica), okulasi atau menempel pada terung-terungan (Solanaceae), menyambung pada karet (Hevea braziliensis), menyetek pada tebu (Saccharum officinarum), serta merunduk pada alamanda, anyelir, selada air, dll.

Bergerak

Setiap makhluk hidup pasti memiliki ciri khasnya yang lincah yakni bergerak. Bergerak merupakan gerakan atau suatu anggota badan yang digerakkan. Bisa itu tangan, kaki, kepala, lidah, mata, ekor, dll. Bergerak pada manusia yaitu berjalan, berlari, mengangkat tangan, menengok kanan dan kiri. Pada hewan, sama dengan manusia tetapi yang membuat berbeda ialah berjalan dan berlari pada hewan berkaki empat seperti macan, harimau, kambing, sapi itu berjalan dan berlari menggunakan keempat kakinya. Burung juga saat terbang dia mengepakkan sayapnya lalu menggerakkannya serta merentangkan sayapnya itu. Ular dan cacing menggerakkan dirinya dengan badannya. Ikan juga saat berenang di air dia menggunakan siripnya dan untuk kura-kura dia berjalan dan berenang menggunakan kakinya. Katak saat dirinya melompat dan berenang menggunakan kakinya. Semua itu memiliki fungsi masing-masing. Ada juga cicak, kadal, dan tokek saat menempel di dinding dia menggunakan kakinya yang memiliki pelekat pada keempat kakinya sehingga ia tidak jatuh.
Untuk gerak pada tumbuhan ada 4 yakni gerak higroskopis, gerak eksionom, gerak autonom, serta gerak kompleks. Gerak higroskopis terjadi akibat adanya perbedaan kadar air antara sel-selnya sehingga terjadi pengerutan yang tidak sama. Gerak eksinom terjadi karena adanya rangsangan dari luar seperti cahaya matahari, gaya tarik bumi, rangsangan air, zat kimia, serta arus listrik. Gerak autonom adalah gerak pada tumbuhan yang berasal dari dalam tubuhnya, tetapi faktor penyebabnya belum diketahui. Dan gerak kompleks merupakan gerak pada bagian tubuh tumbuhan yang dipengaruhi berbagai faktor.
Salah satu contoh gerak fotonasti pada tanaman bunga pukul empat.
(Sumber : id.wikipedia.org)

Membuat dan Mengeluarkan Sisa Metabolisme

Metabolisme merupakan proses kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Metabolisme sendiri terjadi pada proses pernapasan (respirasi) dan proses ekskresi. Sisa metabolisme wajib dikeluarkan dari tubuh makhluk hidup karena bisa berbahaya karena racun. Istilahnya adalah membuang racun dalam tubuh. Pada manusia, metabolisme bisa berupa gas oksigen yang kita hirup ditukarkan dengan karbon dioksida bersama uap air dari dalam paru-paru, zat sisa makanan yang dikeluarkan melalui anus, zat ekskresi seperti urine, keringat. Pada hewan sama halnya dengan manusia. Lantas bagaimana dengan tumbuhan? Tumbuhan sendiri memerlukan karbon dioksida dan air serta sinar matahari untuk proses fotosintesis. Dan tumbuhan mengeluarkan oksigen melalui stomata dan lentisel.

Peka Terhadap Rangsang

Makhluk hidup pasti merasakan peka terhadap rangsangan baik dari dalam dirinya maupun dari luar. Sebagai contoh pada manusia ketika ada bola dari depan yang melaju didepan mata kalian dan kalian langsung menutup mata atau menghindarnya. Dan ketika kita menginjak duri dan kita akan merasa kesakitan walaupun hanya sedikit luka. Untuk hewan, ketika ada seekor lalat yang menghinggap di tubuh sapi bagian belakang, sapipun akan mengibaskan ekornya. Pada tumbuhan, tanaman putri malu jika disentuh maka daunnya akan menguncup. Gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya (fotonasti) yang membuat tumbuhan itu bergerak kearah cahaya matahari. Bunga tulip (Tulipa) yang akan mekar pada musim semi karena hangatnya suhu. Makhluk hidup tersebut bergerak karena rangsangan dari luar. Itu merupakan suatu ciri khas makhluk hidup.
Tanaman Putri Malu
Tanaman Putri Malu akan menguncup daunnya jika disentuh.
(Sumber : bernas.id)

Menyesuaikan Diri Dengan Lingkungan atau Adaptasi

Menyesuaikan diri dari lingkugan atau adaptasi merupakan salah satu karakteristik yang dimiliki oleh suatu makhluk hidup. Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Jika makhluk hidup tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka makhluk hidup tersebut akan punah. Adaptasi juga harus diperhatikan oleh makhluk hidup untuk melakukan kelangsungan hidupnya. Sebagai contoh ikan yang sudah biasa hidup di air tidak bisa hidup di daratan seperti manusia dan hewan darat lainnya begitu sebaliknya kecuali dapat bertahan di dua alam seperti katak, penyu, kepiting, buaya, dsb. Contohnya lagi unta yang bisa bertahan hidup di padang pasir yang gersang, tidak ada makanan ataupun minuman karena unta memiliki cadangan makanan di punuknya. Begitu juga beruang kutub yang hidup di daerah kutub yang serba es yang dingin. Karena beruang kutub memiliki bulu yang tebal untuk melindunginya dari suhu yang dingin. Jika unta hidup di kutub yang dingin dan beruang kutub hidup di padang pasir yang gersang maka mereka tidak akan bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Begitu juga tumbuhan air tidak bisa hidup di daratan dan begitu juga sebaliknya. Secara garis besar, adaptasi dibedakan menjadi 3 jenis yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku. Adaptasi morfologi berupa organ tubuh untuk mencari mangsa atau melindungi dirinya dari musuh seperti paruh, kaki, cakar, mata, pendengaran, daun tumbuhan, dsb. Adaptasi fisiologi berupa cara penyesuaian diri yang berkaitan dengan fungsi alat-alat tubuh.
Adaptasi tingkah laku yaitu adaptasi terhadap lingkungannya dalam bentuk tingkah laku. Seperti contoh pada musim dingin banyak hewan berdarah panas membutuhkan energi tambahan untuk menjaga suhu tubuhnya, tetapi makanan sangat langka. Supaya dapat bertahan hidup, beberapa hewan melakukan hibernasi. Hibernasi adalah tidur pada beberapa hewan dalam jangka waktu yang lama untuk melindungi dirinya dari suhu yang dingin. Hewan yang dapat berhibernasi adalah tikus, tupai, landak, dan beruang hitam.
Tupai berhibernasi untuk melindungi suhu tubuhnya
Tupai berhibernasi untuk menjaga suhu tubuhnya di musim dingin.
(Sumber : kaskus.co.id)

Jadi, semua makhluk hidup memiliki karakteristik masing-masing. Itu yang membedakan antara makhluk hidup dengan makhluk tak hidup. Ciri-ciri makhluk yang tak hidup adalah kebalikannya dari ciri-ciri makhluk hidup. Tuhan memang menciptakan makhluk-Nya dengan sebaik-baiknya. Kita wajib bersyukur atas rahmat dan karunia yang Tuhan berikan kepada kita. Tergantung kepercayaan kalian masing-masing. Ada yang taat ada yang tidak semua akan dipertanggung jawabkan suatu saat nanti. Yang namanya makhluk hidup itu pasti akan mati. Makhluk tak hidup tidak bisa mati walaupun dirinya tak hidup. Semua ini tergantung ukurannya masing-masing. Sekian dari saya, terima kasih dan semoga bermanfaat.

Post a Comment for "Ciri-Ciri Makhluk Hidup"