Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Zat Aditif dan Zat Adiktif

Kopi termasuk zat aditif
Kopi mengandung zat adiktif karena mengandung kafein.

Pernahkah kalian memakan makanan yang memiliki citra rasa yang tersendiri? Tahukah kamu bahwa makanan memiliki citra rasa yang khas itu telah ditambahkan zat kimia pada makanan. Minuman pun juga demikian. Makanan atau minuman yang ditambahkan zat kimia tujuannya agar rasanya itu enak dan dalam masa yang lumayan lama (pengawet).

Pernahkah kalian minum kopi? Bagaimana nikmatnya orang mengopi? Kopi juga termasuk minuman yang ditambahkan zat kimia. Zat tersebut membuat kita sering ingin minum kopi apabila kita minum secara terus-memerus. Apa yang terjadi kalau kita terus-menerus meminum kopi? Yak, kecanduan. Zat tersebut membuat kita kecanduan. Zat tersebut dinamakan zat adiktif. Sedangkan zat pada makanan atau minuman tersebut dinamakan zat aditif. Pada hari ini kita akan membahas tentang kedua macam zat tersebut. Langsung saja scroll ke bawah.



Zat Aditif

Zat aditif adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu makanan atau minuman tertentu dengan suatu tujuan tertentu. Zat tersebut ditambahkan pada makanan atau minuman dalam jumlah yang kecil. Tujuannya adalah untuk menambahkan citra rasa, aroma, tekstur, flavor, dan memperpanjang masa konsumsi agar dapat dipakai pada hari tertentu. Selain itu, zat aditif ini dapat meningkatkan jumlah kadar gizi seperti protein, mineral, dan sebagainya.

Penggunaan zat aditif yang ditambahkan pada makanan dan minuman adalah untuk pewarna, pemanis, pengawet, penyedap rasa, pengembang, dan pengertas.
Untuk pemakaian zat aditif dibedakan menjadi dua macam yakni zat aditif alami dan zat aditif buatan atau sintetis.

Zat aditif alami adalah zat aditif yang diperoleh dari alam atau bahan yang dibuat untuk zat aditif adalah bahan alam. Kelebihan zat aditif alami adalah mudah didapat, tidak menimbulkan efek samping, dan aman untuk digunakan dalam jumlah yang besar. Contohnya adalah kunyit, gula, jahe, daun pandan, dll. Untuk bahan pewarna alami biasanya menggunakan daun pandan, daun jati, kunir, dsb. Untuk bahan pemanis biasanya memakai gula dan madu. Garam juga ditambahkan sebagai pengawet serta untuk penyedap menggunakan kunyit, daun salam, kayu manis, bawang, dsb.

Sedangkan zat aditif buatan atau sintetis adalah zat aditif yang diproses dengan bahan kimia atau buatan manusia. Kelebihannya menggunakan zat aditif buatan dibandingkan dengan zat aditif alami adalah zat ini lebih tahan lama dan rasa, aroma, serta teksturnya mengikat alias lebih menggoda. Kekurangannya yaitu ada efek samping dan tidak aman dikonsumsi secara besar atau banyak. Contoh yang digunakan untuk pewarna adalah Tartrazian, Kamoizin, Cokelat HT, dsb. Untuk pemanis biasanya menggunakan Sakarin,  Aspartam, serta Siklamat. Untuk penyedap biasanya memakai MSG (Monosodium Glutamat), amil kaproat, dsb. Natrium nitrat juga ditambahkan sebagai pengawet.
Daging panggang tersebut telah diberi tambahan agar menambah citra rasa

Kue tersebut ditambahkan zat pemanis agar rasanya lebih nikmat.

Dampak negatif penggunaan zat aditif sintetis adalah timbul penyakit-penyakit berbahaya yang tidak diinginkan seperti kanker, mempercepat penuaan, kerusakan sel otak dan sel saraf, gatal-gatal, dll. Lantas bagaimana cara agar dapat mengurangi dampak tersebut? Berikut adalah upaya-upaya yang dapat mengurangi dampak tersebut.
- Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat aditif tidak berlebihan
- Memeriksa kemasan pada makanan atau minuman
- Memilih zat aditif alami untuk dikonsumsi
- Memeriksa tanggal masa aktif atau kadaluarsa (expired)
- Memeriksa apakah makanan tersebut sudah ada izin BPOM atau tidak
- Membaca komposisi makanan dan minuman yang hendak dikonsumsi

Zat Adiktif

Zat adiktif adalah zat-zat yang pemakaiannya dapat menimbulkan ketergantungan fisik yang kuat dan ketergantungan psikologis yang panjang (drug dependence). Zat adiktif jika dikonsumsi secara terus menerus bisa membahayakan kesehatan. Zat tersebut dibagi dua kelompok yakni zat adiktif bukan narkotika psikotropika dan zat adiktif narkotika psikotropika.
Rokok termasuk zat adiktif karena mengandung nikotin dan tar yang membuat kecanduan jika dikonsumsi terus-menerus.

Menurut Undang-undang No. 35 tahun 2009, pengertian Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Sedangkan pengertian Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis yang bukan merupakan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif, berpengaruh selektif pada saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku seseorang.

Jadi, zat adiktif bukan narkotika psikotropika adalah zat yang tidak mengandung narkotika ataupun psikotropika. Zat jenis ini tidak berbahaya melainkan berbahaya jika dikonsumsi secara terus-menerus. Contohnya adalah kafein dalam teh dan kopi serta nikotin pada rokok. Zat tersebut dapat membuat kita kecanduan jika mengkonsumsi berlebihan. Selain zat yang ada pada kopi, teh, dan rokok, juga terdapat zat inhalasin yang terdapat pada parfum, pengharum ruangan, cat tembok, dsb. Zat tersebut jika kita hirup lama-lama akan meyebabkan pusing, mual, sampai pingsan.

Zat adiktif narkotika psikotropika adalah zat yang berbahaya jika digunakan atau dikonsumsi oleh pemakainya. Zat ini sudah dilarang oleh seluruh dunia.  Zat ini disebut dengan Narkoba (Narkotika Berbahaya). Narkotika dapat dibedakan ke dalam golongan-golongan tertentu. Contohnya adalah Opium, Kokain, Ganja, Heroin, Amfetamin, dll. Zat adiktif psikotropika adalah zat yang dapat membuat berubahnya psikis oleh pemakainya. Jika digunakan secara berlebihan, maka yang timbul masalah adalah masalah aktivitas mental dan perilaku seperti berhalusinasi, ilusi, gangguan cara berpikir, dan perubahan perasaan. Jika berlebihan dikonsumsi atau dikonsumsi terus menerus dapat mengakibatkan kematian. Contoh dari zat adiktif psikotropika adalah Ekstasi atau MDMA (methylene dioxy meth amphetamine), Sabu-sabu atau Metamfetamina, Diazepam, LSD, dll.
Ganja merupakan tumbuhan yang digunakan untuk berobat tetapi disalah gunakan untuk kesenangan pribadi atau hal tidak lazim.


Itu dia macam-macam zat aditif dan zat adiktif. Mudah-mudahan kita semua terhindar dari hal semacam itu. Indonesia, negara kita mudah-mudahan tidak menjadi negara mengonsumsi narkoba yang tinggi. Kita semua tahu dampak negatifnya dan kita harus menghindarkan zat adiktif berbahaya itu dan kita tahu kita punya akal untuk berpikir jenius untuk menghadapinya. Masa depan ada ditanganmu dan yang menentukan masa depanmu adalah dirimu sendiri. Mudah-mudahan bermanfaat dan jangan lupa sampaikan ilmu kita kepada teman-teman atau kerabat-kerabat kalian agar lebih bermanfaat. Sekian dari saya, terima kasih karena telah membaca artikel ini walaupun hanya 1-6 kata tapi bermakna bagi saya. Terima kasih dan sampai jumpa di postingan berikutnya.

Post a Comment for "Zat Aditif dan Zat Adiktif"